Cara menjadi reseller skincare bukanlah suatu hal yang susah untuk dilakukan. Pada saat ini skincare mengalami kemajuan dalam hal penggunaan terutama dalam hal penggunaan dan penggemar.
Saat ini skincare tidak hanya digunakan oleh kaum hawa saja, akan tetapi juga oleh kaum adam sehingga trend ini bisa menjadi salah satu peluang yang harus Bunda manfaatkan untuk dijadikan sebuah bisnis yang dapat menghasilkan. Nah, bagi Bunda yang tertarik untuk memulai bisnis reseller skincare ini, Bunda bisa menyimak artikel ini hingga tuntas.
Modal Menjadi Reseller Skincare
Seperti yang Bunda ketahui, menjadi seorang reseller artinya Bunda tidak akan menggunakan modal yang besar atau luar biasa. Akan tetapi tetap saja masih membutuhkan modal, namun bisa lebih diminimalisir dengan mempersiapkan modal-modal di bawah ini berupa:
1. Kuota Internet Yang Cukup
Hal pertama yang harus Bunda persiapkan dalam kuota internet karena tanpa adanya kuota internet, maka Bunda tidak akan bisa berjualan secara online dan berkomunikasi dengan para konsumen. Nah, untuk biaya kuotanya sendiri sebenarnya tergantung jenis provider apa yang Bunda gunakan. Misal saja untuk provider kartu Simpati dengan kuota 10 GB, bunda membutuhkan dana sebesar Rp. 85.000,-.
Nah, apabila Bunda membutuhkan kuota yang lebih besar seperti 25 GB atau 30 GB, artinya Bunda harus mengeluarkan dana sebesar kurang lebih Rp. 200.000,-. Berbeda jika Bunda berjualan di rumah dan tinggal bersama keluarga, maka Bunda bisa menggunakan wifi saja agar dana yang dikeluarkan lebih murah untuk hitungan satu keluarga.
Jika bunda menggunakan wifi, kemungkinan Bunda akan mengeluarkan dana sebesar Rp. 260.000,- hingga Ro. 500.000,-. Dana ini akan terhitung lebih murah jika digunakan bersama-sama dengan anggota keluarga yang lain dan Bunda tidak usah khawatir akan besaran kuota yang harus Bunda pakai dan gunakan.
2. Packing Produk
Hal kedua yang harus Bunda persiapkan adalah packing produk yang mana digunakan untuk membungkus produk usaha skincare milik Bunda. Kebutuhan dana ini tidak bisa Bunda abaikan walaupun bisa dibilang remeh.
Ingat, kemasan yang menarik akan membuat para calon konsumen lebih tertarik untuk menggunakannya. Selain itu, para konsumen akan lebih senang, merasa dihargai, nyaman, dan memiliki kesan yang eksklusif saat menggunakan produk miliki Bunda.
Beberapa referensi jenis packing yang aman dan bisa Bunda gunakan adalah kardus dengan biaya Rp. 2.500 / pcs, plastik packing dengan biaya Rp. 23.000,- / 100 pcs, bubble wrap dengan biaya Rp. 25.000,- / roll, styrofoam dengan biaya Rp. 5.000 / lembar, printed tape dengan biaya Rp. 8.000 / pcs, koran bekas dengan biaya Rp. 25.000 / kilo. Opsi pilihan packing ini bisa Bunda pilih sesuai dengan kebutuhan Bunda.
3. Iklan Atau Ads
Hal ketiga yang harus Bunda siapkan adalah alokasi dana untuk iklan atau ads. Saat ini kebutuhan akan iklan atau ads menjadi salah satu kebutuhan yang krusial karena iklan atau ads ini bisa membantu Bunda untuk menjangkau konsumen lebih luas da menjadi salah satu metode yang sangat efektif.
Ada banyak sekali platform yang bisa Bunda gunakan mulai dari TikTok, YouTube, Instagram, Facebook, Google Ads dan masih banyak yang lainnya. Nah Bunda bisa melihat rincian biaya yang harus dikeluarkan, seperti:
- TikTok Ads untuk jangka waktu 3 hari dengan menjangkau 3.000 hingga 10.000 pengguna, Bunda bisa mengeluarkan biaya sebesar Rp. 1.650.000,-.
- YouTube untuk jangka waktu 2, Bunda bisa mengeluarkan biaya sebesar Rp. 28.000,- hingga Rp. 125.000,-.
- Instagram Ads untuk jangka waktu 1 hari dengan menjangkau 150 hingga 300 pengguna, Bunda bisa mengeluarkan biaya sebesar Rp. 25.000,-
- Facebook Ads untuk jangka waktu 1 hari dengan menjangkau 150 hingga 300 pengguna, Bunda bisa mengeluarkan biaya sebesar Rp. 25.000,-
- Google Ads untuk jangka waktu 1 hari, Bunda bisa mengeluarkan biaya mulai dari Rp. 800.000,-
Nah setelah melihat daftar harga di atas, alangkah baiknya jika Bunda menjadi seorang reseller pemula Bunda sangat disarankan untuk menggunakan Facebook Ads atau juga Instagram Ads. Alasannya adalah memiliki harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan yang lainnya dan juga memberikan jangkauan yang lebih tepat.
Sebenarnya Bunda juga bisa melakukan iklan dengan tanpa mengeluarkan biaya sedikit pun dengan menggunakan promosi Tik Tok. Namun, Bunda harus memberikan effort yang lebih jika dibandingkan dengan membayar Ads seperti rajin-rajin untuk memakai Live Tik Tok untuk menjual produk dan juga harus rajin-rajin membuat video.
4. Modal Awal
Hal terakhir yang harus Bunda persiapkan adalah modal awal ketika menjadi seorang reseller skincare apalagi penjualan yang Bunda lakukan merupakan penjualan yang dilakukan secara offline. Sebenarnya cara menjual produk online dan produk offline tidak memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal jumlah modal.
Modal pertama yang harus Bunda keluarkan adalah untuk etalase yang mana berfungsi untuk menyimpan produk skincare milik Bunda. Bunda bisa membelinya di marketplace atau ke tokonya langsung dengan kisaran biaya mulai dari Rp. 1.275.000 setiap meternya tergantung dari kualitas dan ukuran barang.
Modal kedua adalah kursi yang mana jumlah kursi yang dibutuhkan bisa mencapai 2 hingga 5 kursi yang nantinya diperuntukkan untuk konsumen dan karyawan milik Bunda sekalian. Nah, Bunda bisa membelinya di marketplace atau toko offline dengan kisaran harga Rp. 340.000,- hingga Rp. 850.000,-.
Modal ketiga yang harus Bunda keluarkan adalah modal untuk menyewa toko. Bunda pastinya membutuhkan toko untuk menjual produk skincare milik Bunda.
Nah, untuk harga sewa sendiri sebetulnya tergantung luas, letak, keramaian, dan juga fasilitasnya. Sangat disarankan untuk mencari toko yang memiliki letak yang strategi agar dapat dijangkau oleh banyak orang.
Cara Menjadi Reseller Skincare
Selain modal yang harus dipersiapkan, Bunda juga harus mengerti tips-tips apa saja yang harus Bunda ketahui agar bisnis yang Bunda jalankan. Beberapa tips yang bisa Bunda ikuti, seperti:
1. Memiliki Business Plan
Tips pertama yang harus Bunda lakukan adalah merancang business plan atau rancangan bisnis. Untuk memulai suatu bisnis, perencanaan menjadi pondasi utama dalam memulai suatu bisnis.
Walaupun modal untuk menjadi seorang reseller lebih murah dan mudah, namun tetapi saja Buda harus memiliki pengetahuan akan strategi pemasaran produk. Strategi pemasaran produk sendiri meliputi apa saja kelemahan produk, kelebihan produk, ancaman yang akan datang, peluang yang bisa diambil, hingga struktur dari kepemilikan usaha,
2. Target Market
Tips kedua yang harus Bunda ketahui adalah memahami target pasar atau target market. Bunda bisa menentukan target pasar ini dengan cara memahami kebutuhan skincare apa yang paling banyak dipakai dan juga dibutuhkan oleh para konsumen.
Bunda bisa melihat dari tipe kulit orang Indonesia, gender, dan juga dari hasil survey. Berdasarkan hasil survey di tahun 2022, laki-laki banyak yang memilih perawatan diri jika dibandingkan dengan perempuan yang akan lebih memilih perawatan wajah.
3. Memilih Agen Terpercaya
Tips ketiga yah bisa Bunda lakukan adalah memilih distributor atau agen yang terpercaya. Caranya sangat mudah sekali yaitu dengan melihat track record dari penyedia produk.
Bunda bisa melihat dari sisi produk yang berkualitas, harga yang affordable, jumlah stok, hingga jaminan asuransi yang diberikan untuk produk. Ketika memilih produk skincare yang berkualitas dan terpercaya, Bunda harus melihat apakah produk sudah bersertifikat BPOM atau belum.
4. Trend Kecantikan
Tidak hanya memilih agen saja, Bunda juga harus mengetahui bagaimana tren kecantikan yang sedang berlangsung di Indonesia. Bunda harus mengetahui produk apa yang sedang booming di Indonesia dan produk apa yang paling banyak diminati oleh orang Indonesia.
Biasanya para gen- Z lebih menyukai produk-produk lokal. Produk-produk tersebut seperti sunscreen, facial wash, moisturizer, toner, face mask, hingga serum.
5. Jangan Memberikan Harga Yang Mahal
Hal selanjutnya yang perlu Bunda perhatikan adalah jangan memberikan harga yang cenderung lebih mahal jika dibandingkan dengan harga pasaran atau harga di toko lain. Saat ini ada banyak sekali reseller yang sudah menjamur di pasaran Indonesia.
Oleh karena itu Bunda harus memberikan harga yang bersaing di pasaran. Jadi, jangan memberikan harga tinggi karena masyarakat akan cenderung lebih memilih produk yang lebih murah dengan kualitas yang sama.
Namun juga jangan memberikan harga yang terlalu murah karena akan merugikan Bunda sebagai reseller. Jadi, ambillah harga rata-rata atau irisan tengahnya saja dengan mempertimbangkan biaya packaging dan juga biaya pengiriman.
Tips dalam menjual produk agar memiliki peminat yang banyak adalah dengan memberikan embel-embel diskon ekstra atau promo atau bahkan gratis ongkir. Bunda bisa memberikan pada hari-hari tertentu atau hari besar yang ada di kalender.
6. Tingkatkan Jenis Produk
Tips yang keenam adalah meningkatkan jenis atau keragaman produk yang Bunda jual. Tips ini sangat berguna bagi Bunda yang sudah memiliki konsumen.
Jadi, tambahkan jenis atau keragaman produk agar konsumen tidak kecewa saat mencari produk yang mereka incar. Nah, Bunda juga harus memperhatikan kebutuhan dari para konsumen Bunda sendiri karena konsumen setiap reseller pastinya memiliki selera yang berbeda-beda.
7. Memberikan Pelayanan Yang Terbaik Kepada Konsumen
Tips terakhir yang harus Bunda ingat adalah harus senantiasa memberikan pelayanan terbaik kepada para konsumen. Salah satu kunci untuk memulai suatu bisnis adalah dengan membangun kepercayaan dengan para konsumen.
Semakin Bunda ramah dalam memberikan pelayanan kepada para konsumen, maka konsumsi juga akan semakin nyaman dan tertarik untuk terus menerus membeli produk Bunda. Jadi, konsiderasi para konsumen untuk melakukan sebuah transaksi menjadi terus bertambah dan terus besar.
Intinya, dengan Bunda memberikan pelayanan yang ramah dan juga terbaik, produk Bunda akan semakin dikenal oleh masyarakat luas. Apabila image yang dibangun baik, maka Bunda akan mendapatkan kepercayaan dan pertambahan konsumen setiap bertambahnya waktu karena pembeli adalah “raja”.
Kesimpulan
Cara menjadi reseller skincare sangat mudah untuk dilakukan bukan? Bunda hanya perlu mempersiapkan dan mengembangkan bisnis yang Bunda miliki dengan memanfaatkan berbagai platform seperti Tik Tok, Instagram, WhatsApp, YouTube, hingga Twitter.