Menu Prasmanan Jawa – Menu prasmanan Jawa mengacu pada kumpulan atau varian hidangan dan makanan, yang secara khusus disiapkan dalam berbagai acara orang Jawa. Pada upacara pernikahan misalnya, seringkali disertakan pula hidangan berupa makanan tradisional Jawa.
Hal ini disebabkan oleh banyaknya ragam adat, kegiatan, dan tradisi unik yang terdapat dalam pernikahan masyarakat Jawa. Salah satu aspek yang mencerminkan keunikan dalam pernikahan adat Jawa adalah adanya makanan atau hidangan yang dihidangkan selama acara pernikahan.
Persiapan pernikahan melibatkan banyak aspek, termasuk pemilihan gedung dan catering. Salah satu jenis catering yang populer adalah prasmanan dengan beragam cita rasa termasuk berbagai makanan khas Jawa, menyajikan beberapa menu favorit.
Permintaan yang terus meningkat untuk catering ini mencerminkan bahwa daftar menu yang ditawarkan mendapat sambutan positif. Kepopulerannya bukan hanya karena kelezatan hidangan, melainkan juga karena harganya yang terjangkau dan kemudahan yang diberikan.
Menu Prasmanan Jawa yang Sederhana
Pasangan yang ingin pernikahan bernuansa budaya Jawa dapat memilih menyajikan makanan tradisional sebagai cara untuk menghormati warisan budaya. Berikut beberapa saran menu adat Jawa yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari perayaan pernikahan mereka.
1. Nasi Goreng
Sebagai hidangan khas Indonesia, nasi goreng sering menjadi pilihan populer dalam berbagai acara termasuk resepsi pernikahan. Beberapa tamu undangan yang mungkin bosan dengan nasi putih, biasanya lebih suka memilih nasi goreng sebagai alternatif yang lebih menggugah selera.
Sebagai hidangan yang terkenal, nasi goreng sangat sesuai sebagai pilihan menu prasmanan yang simpel. Paduan antara nasi dengan bumbu yang nikmat dan berbagai isian yang melimpah akan memikat selera para tamu.
Nasi goreng yang disajikan adalah varian klasik Indonesia yang memiliki warna agak oranye, dihidangkan dengan campuran sayuran, bakso, dan suwiran ayam. Hidangan ini disertai dengan acar dan kerupuk untuk menambah kelezatannya.
2. Sup Manten
Makanan ini adalah salah satu hidangan khas dari Solo. Dinamakan sup manten karena sering disajikan pada acara mantenan atau pernikahan.
Sup manten terdiri dari berbagai jenis sayuran seperti wortel, kentang, buncis, jamur, dan kol, yang dicampur dengan daging ayam dan makaroni. Semua sayuran tersebut kemudian disatukan dalam kaldu ayam, memberikan cita rasa yang lezat.
Dikarenakan memiliki beragam sayuran, sup manten sering kali diartikan sebagai lambang persatuan. Harapannya, keluarga kedua mempelai yang berasal dari latar belakang dan keluarga yang berbeda dapat hidup bersatu dan harmonis selamanya.
3. Sup Kimlo
Ketika melihat daftar hidangan prasmanan pernikahan Jawa, seringkali terdapat sup kimlo. Meskipun sup kimlo diadaptasi dari masakan China, namun sudah disesuaikan agar lebih akrab dengan selera masyarakat Indonesia.
Beberapa variasi sup kimlo dapat ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Banten, Palembang, Solo, dan daerah-daerah di Jawa Timur. Akan tetapi, secara historis, kimlo merupakan hidangan sup yang sudah dikenal sejak masa penjajahan Belanda.
Sup kimlo mengandung beragam bahan seperti bihun atau soun, kembang tahu, jamur kuping, suwiran dada ayam, wortel, daun seledri, dan bunga sedap malam. Kelezatan sup kimlo terletak pada rasa segar dan gurihnya, sehingga cocok disajikan dengan nasi putih hangat.
4. Capcay
Capcay bisa menjadi alternatif menu sayuran dalam menu prasmanan acara pernikahan Jawa. Hidangan ini disiapkan dengan mencampurkan berbagai jenis sayuran, seperti sawi putih, sawi hijau, kapri, wortel, dan kembang kol.
Selain sayuran, capcay kadang-kadang juga mengandung berbagai seafood seperti udang dan cumi, dada ayam, sosis, atau irisan bakso. Paduan bahan-bahan tersebut menjadikannya hidangan yang lezat dan disukai oleh banyak tamu undangan.
Capcay dapat dihidangkan dalam mangkuk besar atau piring kecil, menjadikannya pilihan yang sesuai untuk prasmanan pernikahan. Capcay sangat lezat bila disantap bersama nasi putih atau nasi goreng.
5. Sate
Sate seringkali menjadi bagian dari menu catering prasmanan di berbagai daerah. Namun, yang membedakan sate khas Jawa adalah penggunaan bumbu kacang sebagai sausnya.
Sate dikenal sebagai hidangan yang terkenal karena kelezatannya, hampir semua orang menyukai sajian sate. Bunda dapat memilih varian sate seperti sate sapi, sate kambing, atau sate ayam untuk disajikan kepada para tamu yang hadir.
Pada acara pernikahan, sate seringkali menjadi favorit dan cenderung habis lebih cepat dibandingkan dengan menu prasmanan pernikahan lainnya. Sate yang disajikan dengan bumbu kacang, kecap manis, dan sambal cabai memberikan rasa yang lezat di lidah.
6. Ikan Goreng Asam Manis
Ikan goreng asam manis merupakan pilihan menu prasmanan yang cocok dinikmati dengan nasi putih hangat atau nasi goreng. Hadirnya ikan asam manis dalam menu prasmanan bisa memberikan variasi yang berbeda.
Dengan menu ini, tidak perlu menyajikan ayam yang mungkin terasa monoton atau daging sapi yang mahal. Berbagai jenis ikan goreng bisa dipilih, mulai dari gurame hingga kakap yang memiliki daging melimpah.
Kombinasi cita rasa gurih dari ikan dan saus asam manis membuat ikan goreng asam manis favorit di kalangan tamu undangan. Selain itu, potongan ikan disajikan dalam ukuran yang mudah dimakan, memudahkan tamu untuk menikmatinya.
7. Bakso Malang
Bakso Malang menjadi salah satu hidangan prasmanan yang selalu hadir dalam pesta pernikahan. Menu ini pasti akan menjadi favorit utama para tamu undangan.
Bakso Malang cocok dinikmati baik pada cuaca panas maupun dingin. Proses pembuatan bakso Malang melibatkan pencampuran secara manual, memastikan bahwa daging dan bahan-bahan lainnya tercampur merata.
Kemudian, adonan bakso diolah dengan digiling dan dipukul-pukul hingga mencapai tekstur yang kenyal. Kelezatan dan kekenyalannya membuat bakso Malang populer di kalangan semua usia, baik anak-anak maupun dewasa.
8. Empal Gentong
Empal gentong merupakan salah satu makanan yang disajikan dalam prasmanan adat Jawa. Makanan ini mirip dengan gulai dan menggunakan bumbu yang hampir serupa.
Perbedaan kunci antara gulai dan hidangan ini terletak pada jenis daging yang digunakan sebagai isian. Empal gentong menggunakan usus, babat, dan daging sapi sebagai bahan utamanya.
Selain itu, ketika menyajikan empal gentong, digunakan gentong, yaitu suatu wadah berupa kuali besar yang terbuat dari tanah liat. Empal gentong ini dijamin dapat membuat tamu Bunda ketagihan untuk mencicipinya.
9. Tengkleng
Dahulu, hanya bangsawan dan orang Belanda yang bisa menikmati daging kambing. Para pekerja dan tukang masak hanya diberikan sisa-sisa seperti kepala, kaki, dan tulang.
Juru masak menciptakan solusi kreatif dengan memasak tulang-tulang tersebut yang masih memiliki sedikit daging. Hidangan inilah yang kita kenal saat ini sebagai tengkleng dan diberi tambahan tetelan.
Kelezatan saat menikmati tengkleng terasa saat mencicipi sedikit daging yang melekat pada tulang dan menikmati isinya dengan cara disedot. Tengkleng cocok dinikmati bersama nasi dan sangat memuaskan selera.
10. Tahu dan Tempe Bacem
Hidangan khas Jawa satu ini menjadi bagian tidak terpisahkan dari prasmanan khas Jawa. Kehadirannya yang kokoh dalam budaya Jawa membuatnya selalu hadir dalam setiap acara yang memegang teguh tradisi tersebut.
Baceman adalah hidangan yang umumnya terbuat dari tahu dan tempe yang direbus terlebih dahulu dalam bumbu berbasis gula Jawa. Setelah direbus, tahu dan tempe tersebut digoreng untuk memberikan cita rasa gurih pada hidangan tersebut.
Sebenarnya, bacem adalah metode pengolahan makanan yang bertujuan untuk mengawetkan produk, khususnya tempe dan tahu. Proses bacem melibatkan perendaman bahan makanan dalam larutan air gula atau garam untuk menjaga kesegarannya.
11. Nasi Kuning
Hidangan ini terdiri dari beras yang dimasak dengan kunyit, santan, dan berbagai rempah-rempah. Penambahan bumbu dan santan memberikan nasi kuning cita rasa yang lebih gurih dibandingkan dengan nasi putih.
Nasi kuning tidak hanya menjadi hidangan semata, melainkan juga menjadi lambang keberuntungan dan keharmonisan. Paduan nasi kuning dengan berbagai lauk seperti telur, ikan, dan ayam goreng memberikan cita rasa yang melimpah.
Dalam tradisi pernikahan Jawa, nasi kuning umumnya disajikan dalam bentuk tumpeng. Nasi Tumpeng merupakan sebuah hidangan simbolis yang sangat dihargai, merepresentasikan sebuah gunung yang melambangkan kesejahteraan dan kesuburan.
12. Ayam Goreng Mentega
Salah satu hidangan yang sering ditemui dan digemari dalam prasmanan khas Jawa adalah olahan ayam goreng. Varian ayam goreng yang populer adalah ayam goreng mentega.
Menu ini disiapkan dengan merendam ayam dalam bumbu, kemudian digoreng hingga matang dan renyah. Setelahnya, ayam ditumis dengan bumbu saus mentega, yaitu mentega, saus tomat, saus sambal, saus tiram, dan bawang bombay.
Penggunaan mentega tidak hanya memberikan aroma yang sedap pada olahan ayam ini, tetapi juga meningkatkan kelezatannya. Selain cita rasa yang lezat, ayam goreng mentega memiliki penampilan yang mengilap dan warna yang menarik.
13. Rawon
Hidangan asli Jawa Timur ini sangat mudah ditemui di seluruh Pulau Jawa. Keistimewaan rawon terletak pada kuahnya yang berwarna hitam, dihasilkan dari penggunaan bumbu kluwek yang menambahkan cita rasa yang lezat.
Dalam hidangan rawon, daging yang biasa digunakan adalah daging sapi yang dipotong kecil, terutama bagian sandung lamur. Meskipun demikian, terkadang rawon juga disajikan dengan menggunakan daging ayam.
Rawon disajikan bersama nasi, dilengkapi dengan telur asin, daun bawang, tauge berekor pendek, kerupuk udang, dan sambal. Kepopuleran hidangan ini di masyarakat memastikan bahwa para tamu dalam acara Bunda akan menyukainya.
14. Lemper
Salah satu jenis kuliner tradisional yang selalu menjadi bagian dari setiap perayaan pernikahan di masyarakat Jawa adalah lemper. Makanan ini terbuat dari beras ketan dengan bagian tengahnya diisi dengan ayam suwir atau daging sapi.
Kemudian, beras ketan tersebut dibungkus dengan daun pisang. Di masyarakat Jawa, lemper telah menjadi jajanan tradisional yang dapat dengan mudah ditemui di berbagai tempat.
Nama “lemper” sendiri merupakan singkatan dari ungkapan “Yen dilem atimu ojo memper,” yang dapat diterjemahkan sebagai “Ketika hatimu diberi pujian, jangan menjadi sombong.” Filosofi ini memberikan pesan kepada pengantin untuk tetap rendah hati dan menjauhi sikap sombong.
15. Wajik dan Jadah
Hidangan berikutnya yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari setiap pernikahan adat Jawa adalah wajik dan jadah. Meskipun banyak yang menganggap keduanya mirip, sebenarnya wajik dan jadah adalah dua jenis makanan yang berbeda.
Kedua hidangan ini memiliki bahan dasar yang sama, yaitu beras ketan, tetapi wajik berwarna cokelat, sementara jadah berwarna putih. Dari segi rasa, wajik cenderung memiliki cita rasa manis, sedangkan jadah lebih condong ke rasa gurih.
Beras ketan awalnya keras, setelah diolah menjadi makanan memiliki tekstur yang lengket. Melambangkan doa agar pasangan suami-istri yang baru menikah senantiasa bersatu dan tidak terpisahkan, seperti beras ketan yang melekat erat.
16. Bubur Sumsum
Bubur sumsum adalah hidangan tradisional yang tidak terlewatkan dalam acara adat Jawa. Bubur sumsum ini berbeda dari bubur pada umumnya, karena terbuat dari beras putih yang dicampur dengan ketan.
Untuk menambah cita rasa gurihnya, bubur ini dipadukan dengan lelehan gula merah atau gula putih. Hal ini dilakukan agar memberikan sentuhan rasa yang lezat.
Warna putih dan bersih dari bubur tersebut melambangkan kesucian, mencerminkan janji suci yang diucapkan dalam acara pernikahan. Kesucian ini diharapkan membawa kesejahteraan bagi kedua mempelai.
17. Es Putar
Pada masa lalu, es krim hanya dapat dinikmati oleh orang-orang kaya karena bahan utamanya, susu, sangat mahal. Orang-orang kemudian mengganti susu dengan santan atau air sari kelapa, memberikan rasa es krim yang lebih gurih dan segar.
Es putar adalah varian pertama es krim di Indonesia. Pada dasarnya, es putar serupa dengan es krim pada umumnya.
Namun, namanya berasal dari cara pembuatannya yang melibatkan proses pemutaran adonan es. Filosofi di balik hidangan ini adalah harapan agar pasangan pengantin mampu mengatasi setiap konflik yang mungkin muncul dalam keluarga mereka.
Kisaran Harga Menu Prasmanan Khas Jawa
Dalam menentukan menu prasmanan untuk acara, khususnya yang mengadopsi kearifan lokal Jawa, harga menjadi faktor penting yang perlu dipertimbangkan. Kisaran harga menu prasmanan khas Jawa dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, seperti jenis hidangan, jumlah porsi, dan kebijakan penyedia layanan catering.
Untuk menu prasmanan sederhana, yang mungkin mencakup nasi putih, lauk-pauk tradisional, sayur-sayuran, dan sambal, harga per porsi biasanya dapat dimulai dari kisaran Rp. 25.000 hingga Rp. 30.000. Menu ini memberikan alternatif yang terjangkau namun tetap lezat untuk berbagai acara seperti pertemuan keluarga, arisan, atau acara kecil lainnya.
Sementara itu, menu prasmanan khas Jawa yang lebih lengkap dengan hidangan spesifik seperti tumpeng, ikan asam manis, rawon, serta tambahan hidangan penutup atau minuman, dapat memiliki kisaran harga yang lebih tinggi. Untuk paket yang lebih eksklusif dan mewah, harga per porsi dapat mencapai Rp. 40.000 hingga Rp. 75.000 atau lebih.
Boleh Dicoba Juga Menu: 15 Menu Prasmanan Sunda Sederhana dan Murah
Penting untuk berkomunikasi langsung dengan penyedia layanan catering untuk mendiskusikan kebutuhan spesifik acara Bunda dan mendapatkan penawaran harga yang sesuai. Beberapa penyedia catering menawarkan fleksibilitas dalam menyesuaikan menu dan harga berdasarkan preferensi serta anggaran yang dimiliki pelanggan.
Dengan mempertimbangkan kisaran harga menu prasmanan ini, Bunda dapat memilih pilihan yang paling sesuai dengan selera dan anggaran. Dengan begitu, acara tersebut dapat menjadi momen yang berkesan, tidak hanya melalui hidangan lezat, tetapi juga melalui pengalaman bersama yang berharga.
Kesimpulan
Menu prasmanan khas Jawa memegang peranan penting dalam acara-acara istimewa di Indonesia. Dengan hidangan yang kaya rasa dan beragam, menu prasmanan ini tidak hanya memanjakan lidah para tamu, tetapi juga menghormati tradisi dan kekayaan budaya Jawa.
Ketersediaan pilihan harga yang beragam membuatnya menjadi solusi yang fleksibel sesuai dengan kebutuhan anggaran acara. Sebagai pilihan yang populer, menu prasmanan Jawa terus merayakan keberagaman kuliner dan keindahan warisan budaya Indonesia.