15 Menu Prasmanan Sunda Sederhana dan Murah

Menu Prasmanan Sunda Sederhana
Menu Prasmanan Sunda Sederhana, Source Image: dapurawit.id

Menu Prasmanan Sunda Sederhana – Untuk Bunda yang hendak memiliki acara besar lainnya, menggunakan menu prasmanan Sunda bisa menjadi salah satu pilihan. Istilah prasmanan sendiri merujuk pada cara penyajian makanan, di mana tamu mengambil sendiri hidangan yang disediakan pada meja panjang.

Sunda merupakan salah satu suku yang berasal dari wilayah barat pulau Jawa, lebih tepatnya di provinsi Jawa Barat. Seperti keberagaman dan suku lainnya di Nusantara, suku Sunda juga memiliki kebudayaan yang unik, termasuk dalam aspek kulinernya.

Tidak hanya lezat, masyarakat Sunda juga memiliki hidangan kuliner yang beragam, mulai dari manis, asin, gurih, dan pedas, yang bisa Bunda pilih sesuai preferensi. Untuk variasi hidangannya sendiri dimulai dari makanan berat, minuman segar, hingga jajanan ringan.

Dalam buku “Menu Lengkap Cita Rasa: Dapur Parahiangan” yang diterbitkan oleh Gramedia, masakan Sunda sering kali dikaitkan dengan penggunaan sayuran lalap atau daun-daunan hijau. Rasa kuliner Sunda cenderung pedas, gurih, dan memiliki sentuhan manis pada hidangan penutupnya.

Rekomendasi Menu Prasmanan Sunda

Penggunaan istilah prasmanan sering terlihat pada acara besar, seperti pernikahan, di mana tamu undangan dapat dengan bebas mengambil hidangan yang telah disediakan. Dalam tradisi Sunda, istilah ini juga dikenal sebagai Sawaregna atau Sekenyangnya.

Setiap tradisi pernikahan memiliki menu unggulan yang khas. Menu prasmanan dalam tradisi Sunda sendiri biasanya ditandai oleh keberagaman hidangan daging dan sayuran yang memperkaya keseluruhan pengalaman kuliner.

Berikut ini beberapa menu prasmanan khas Sunda yang bisa Bunda coba untuk acara besar milik Bunda, teman, atau keluarga.

1. Karedok

1. Karedok

Meskipun mirip dengan lotek atau gado-gado, karedok memiliki keunikannya tersendiri. Perbedaannya terletak pada penggunaan sayuran mentah seperti kacang panjang, timun, taoge, terong bulat, kol iris, dan kemangi.

Sayuran mentah tersebut diiris dan disajikan dengan saus bumbu yang terbuat dari campuran kacang tanah, bawang putih, kencur, gula merah, terasi bakar, asam jawa, dan garam. Karedok ini memiliki cita rasa istimewa karena menggabungkan kencur dan saus kacang menjadi satu kesatuan yang unik.

Menu Makanan Lain: 16 Menu Arisan Simple, Enak, Favorit dan Sederhana

Bagi Bunda yang mengutamakan makanan sehat, karedok bisa menjadi pilihan yang tepat karena dianggap rendah kalori. Selain kelezatan saus kacangnya, tekstur karedok juga memberikan sensasi renyah karena menggunakan sayuran segar sebagai bahan utamanya.

2. Bistik Sapi Kuah Kental

2. Bistik Sapi Kuah Kental

Bistik merupakan variasi dari beef steak (steik sapi) gaya Barat. Setiap wilayah memiliki gaya bistiknya sendiri, termasuk Betawi, Jawa, dan Sunda.

Bistik Sunda memiliki kuah yang lebih pekat, disajikan dengan irisan daging sapi yang cukup tebal, tetapi tetap lembut dan enak. Saat dinikmati, pengalaman hangat terasa dari perpaduan cengkeh, jahe, kapulaga, pala, dan kayu manis.

3. Nasi Liwet

3. Nasi Liwet

Nasi Liwet merupakan sajian beras yang dimasak bersama bawang merah, bawang putih, santan, daun salam, lengkuas, serai, sedikit garam, dan penyedap rasa. Proses memasak beras ini dilakukan dalam kastrol atau panci khusus untuk menanak nasi liwet hingga mengeluarkan aroma harum dan matang.

Setelah matang, nasi liwet disajikan dengan berbagai jenis lauk-pauk. Misalnya, telur dadar, ayam goreng, ikan goreng, ikan asin, tahu dan tempe goreng, petai, jengkol, tumis oncom leunca, sayur asem, lalap, dan sambal terasi atau sambal dadak yang lezat.

Yang menjadi keunikan tersendiri, menikmati nasi liwet atau yang dikenal sebagai “ngaliwet” lebih nikmat jika dinikmati bersama-sama di atas daun pisang. Nasi disajikan bersama lauk-pauk yang diatur rapi di atas daun pisang.

4. Nasi Timbel

4. Nasi Timbel

Nasi timbel adalah hidangan yang mirip dengan nasi liwet, tetapi dengan perbedaan utama pada cara persiapannya. Nasi timbel menggunakan nasi yang dimasak seperti biasa, kemudian dibungkus dengan daun pisang.

Hidangan ini disajikan bersama aneka lauk seperti ayam bakar atau goreng, tahu-tempe, lalap, sambal, dan sayur asem. Nama “timbel” dalam bahasa Sunda berarti “bekal”, menunjukkan bahwa nasi timbel sering digunakan sebagai bekal.

Pada masa lalu, para petani membawa nasi timbel sebagai bekal saat bekerja di ladang. Oleh karena itu, nasi timbel dikenal dengan nasi yang dipadatkan dan dibungkus dengan daun pisang dan dihidangkan dengan berbagai lauk.

5. Nasi Tutug Oncom

5. Nasi Tutug Oncom

Nasi tutug oncom, hidangan khas dari Tasikmalaya, terkenal karena rasa gurih dan harumnya yang berasal dari campuran oncom dan daun kemangi. Cara memasaknya melibatkan nasi putih yang digongseng bersama oncom bakar yang ditumbuk dan ditumis dengan bumbu halus seperti bawang merah, bawang putih, cabai, kencur, garam, dan lada.

Awalnya merupakan makanan sehari-hari untuk kalangan kelas bawah, nasi tutug oncom dengan tambahan oncom yang ditumbuk memberikan tampilan lebih banyak. Namun, kini hidangan ini diminati oleh berbagai kalangan dan bahkan masuk sebagai salah satu menu di maskapai penerbangan terkenal di Indonesia.

Nasi tutug oncom biasanya disajikan bersama beberapa lauk, seperti ayam goreng, gepuk, tahu, tempe, lalap, dan sambal. Penggunaan daun pisang sebagai pembungkus nasi juga menambah aroma khas dan kenikmatan saat menyantap hidangan ini.

6. Bekakak Ayam

6. Bekakak Ayam

Bekakak ayam adalah hidangan khas Sunda berupa ayam yang diolah dengan cara dibelah, dilebarkan, dan ditusuk dengan bambu. Bentuknya menyerupai sosok manusia duduk bersila dan memiliki makna korban penyembelihan manusia.

Dalam tradisi Sunda, hidangan ini disajikan dalam acara adat seperti huap lingkup, di mana mempelai pengantin berebutan paha ayam dan saling menyuapi. Bekakak ayam juga menjadi bagian dari acara pengantin sunat, di mana ayam yang disajikan menjadi simbol harapan agar anak yang baru disunat tumbuh sehat dan bermental kuat.

7. Soto Bandung

7. Soto Bandung

Sebagai makanan khas Sunda, soto bandung memiliki ciri khas pada kuahnya yang berbeda dari soto umumnya. Kuahnya terdiri dari rebusan daging yang diberi tumisan bumbu seperti bawang putih, jahe, merica, dan garam.

Meskipun sederhana, rasa sotonya sangat gurih dan hangat. Kuah tersebut kemudian disajikan dengan potongan daging dan lobak yang empuk, serta ditaburi kacang kedelai goreng, bawang goreng, seledri, sambal, dan kerupuk udang.

8. Soto Mie

8. Soto Mi

Soto mie merupakan hidangan khas dari Bogor yang menjadi hidangan yang lezat dengan kombinasi mi kuning, potongan daging, risoles, dan irisan kol. Kuahnya memiliki warna kuning yang khas karena dimasak dengan bumbu halus yang diperkaya dengan kunyit bakar.

Sajian soto mie sering dinikmati dengan nasi putih atau potongan lontong. Ketika disajikan, tak lupa diberi sentuhan jeruk limau segar, taburan bawang daun, seledri, kerupuk, dan sambal untuk menambah cita rasa yang nikmat.

9. Mie Kocok

9. Mie Kocok

Mie kocok merupakan hidangan yang terkenal dan mudah ditemui di kawasan Bandung. Di sana, penjual gerobak atau restoran menyajikan semangkuk mie dengan kuah kental, bakso, dan tetelan sapi yang kenyal, tang mampu memberikan cita rasa yang menggoyang lidah.

Mie kocok disajikan dengan mi kuning, bakso, tetelan, dan taoge. Nama “mie kocok” berasal dari proses pengocokan mie dan taoge dalam wadah, yang kemudian dicelupkan ke dalam kuah kaldu panas untuk meresapkan rasa.

10. Sate Maranggi

10. Sate Maranggi

Sate Maranggi merupakan sebuah kuliner khas Purwakarta yang memiliki ciri khas yang membedakannya dari sate pada umumnya. Berbeda dengan sate yang umumnya disajikan dengan kuah kacang, sate maranggi hanya diberi siraman kecap serta acar tomat dan cabai.

Walaupun penampilannya sederhana, rasa sate maranggi sangat lezat. Daging sapi yang digunakan empuk karena telah direndam dalam campuran bawang merah, bawang putih, garam, ketumbar, dan air asam jawa.

Coba lihat juga menu lainnya: 19 Menu Arisan 200 Ribu, Enak dan Mudah

Beberapa juga menggunakan daun pepaya untuk membungkus daging agar teksturnya lebih empuk. Sate maranggi biasanya dinikmati bersama lontong atau nasi putih, disertai perasan jeruk limau dan sambal.

11. Empal Gentong

11. Empal Gentong

Empal adalah hidangan khas Cirebon. Yang membedakannya dari jenis empal lainnya adalah proses memasak dagingnya menggunakan kayu bakar dan gentong, yang menciptakan kelembutan dan aroma harum.

Bahan utama dari empal gentong berbeda dengan empal biasa. Empal gentong menggunakan daging, usus, dan babat sapi sebagai bahan utama.

Daging tersebut dipotong-potong dan kemudian disiram dengan kuah kuning kental yang terbuat dari santan. Empal gentong umumnya disajikan bersama lontong dan emping.

12. Kupat Tahu

12. Kupat Tahu

Terdapat berbagai jenis kupat tahu yang ditemui di daerah Jawa Timur hingga Jawa Barat, seperti kupat tahu Bandung, Singaparna, Magelang, Solo, Banyumas, Brebes, dan Tegal. Setiap daerah memiliki perbedaan dalam bahan baku dan kuah yang digunakan.

Kupat tahu dari daerah Sunda memiliki ciri khas dengan menggunakan ketupat atau lontong yang dipotong-potong sebagai dasar. Kemudian, ditambahkan topping berupa taoge rebus dan potongan tahu Bandung dan kemudian disiram dengan kuah kacang yang kental.

Selain itu, ada kupat tahu Padalarang yang terdiri dari potongan ketupat, tahu, soun, dan disiram dengan kuah kuning yang mirip kari. Kupat tahu ini juga sangat cocok sebagai menu sarapan karena memberikan kenikmatan tanpa membuat perut terlalu kenyang.

13. Geco

13. Geco

Geco, singkatan dari Taoge Tauco, adalah hidangan khas dari Cianjur. Meskipun secara sekilas mirip dengan kupat tahu, bahan-bahan pembuat geco akan memperlihatkan perbedaan yang jelas.

Geco terbuat dari tauco khas Cianjur yang dibungkus dengan karakas (daun pisang yang sudah tua), ketupat, taoge setengah matang, irisan kentang, potongan telur rebus, mi aci, dan cuka lahang (cairan fermentasi dari pohon enau). Hidangan ini memiliki cita rasa yang unik karena menggabungkan elemen asin, asam, dan manis menjadi satu.

14. Bapatong

14. Bapatong

Bapatong merupakan singkatan dari Bakso Kupat Gentong dan berasal dari Bogor. Meskipun secara sekilas mirip dengan bakso, namun penyajian bapatong ternyata berbeda dengan bakso pada umumnya.

Bakso biasanya disajikan dengan mi, bihun, dan sayuran, sedangkan bapatong disajikan bersama potongan ketupat dan daging. Kelezatan bapatong terutama terasa saat disantap dalam keadaan panas.

Kuah gurih yang berasal dari kaldu daging, dipadukan dengan kelembutan bakso dan ketupat, sangat cocok dinikmati ketika cuaca sedang dingin.

15. Kadedemes

15. Kadedemes

Satu lagi hidangan unik Sunda dari Sumedang yang tidak kalah lezatnya. Kadedemes, berasal dari bahasa Sunda yang artinya “merasa sayang dengan barang yang tak lagi dimanfaatkan”.

Kadedemes merupakan sajian yang dihasilkan dari kulit singkong, suatu bagian yang sering dianggap sebagai limbah dan dibuang oleh orang karena dianggap tidak berguna. Pada masa penjajahan Belanda, banyak orang Sumedang mengolah kadedemes ketika musim paceklik tiba.

Mungkin tidak pernah terduga bahwa bagian kulit singkong yang dianggap sebagai sampah dapat diubah menjadi hidangan lezat dan mewah. Hanya bagian kulit singkong yang berwarna putih yang digunakan dalam kadedemes.

Kulit singkong dibersihkan, kemudian ditumis bersama bawang merah, bawang putih, irisan cabai, dan daun bawang. Kadedemes bukan hanya menyajikan cita rasa yang lezat, tetapi juga menjadi sumber karbohidrat yang kaya gizi dan mengenyangkan.

Makanan Ringan Khas Sunda

Selain hidangan utama atau makanan berat, Bunda juga dapat menyajikan beberapa makanan ringan atau snack khas Sunda sebagai pilihan menu lain. Bunda juga bisa menjadikan makanan ringan ini sebagai suvenir, buah tangan, atau oleh-oleh.

Berikut ini beberapa makanan ringan khas Sunda yang juga bisa Bunda sajikan, yaitu sebagai berikut.

1. Rengginang

1. Rengginang

Rengginang atau ranginang adalah jenis camilan yang serupa dengan kerupuk, terbuat dari beras ketan yang telah dikukus, dicetak, kemudian dijemur, dan akhirnya digoreng hingga mengembang dan menjadi garing.

Rengginang memiliki berbagai variasi. Penambahan rebon atau terasi pada rengginang memberikan sentuhan rasa gurih dan aroma wangi, sementara beberapa varian lain menggunakan perasa buatan seperti keju, barbeque, dan lainnya.

Meskipun demikian, rengginang dengan rasa orisinal tetap menjadi favorit bagi para pecinta kuliner di Jawa Barat. Jika Anda ingin menggoreng rengginang di rumah, pastikan untuk menjemurnya terlebih dahulu dan menggoreng dalam minyak yang cukup banyak agar dapat mengembang dengan baik.

2. Gemblong

2. Gemblong

Gemblong adalah hidangan yang terbuat dari campuran beras ketan, kelapa parut, dan gula merah. Camilan khas Sunda ini memiliki tekstur yang manis, lembut, dan gurih.

Bunda juga dapat dengan mudah menemukan gemblong di pasar tradisional atau di penjaja makanan di pinggir jalan. Meskipun sering dianggap sebagai “kue pasar”,  gemblong tetap menjadi favorit yang banyak diminati.

3. Dodol Garut

3. Dodol Garut

Dodol Garut adalah camilan manis yang khas dari Garut dan sering dijadikan sebagai oleh-oleh saat mengunjungi daerah tersebut. Dodol Garut dibuat dengan menggunakan bahan-bahan seperti tepung ketan, gula, santan, dan kelapa yang dimasak hingga mencapai kekentalan yang diinginkan.

Dodol garut memiliki tekstur kenyal dan cita rasa yang khas. Berbagai varian juga telah dikembangkan, termasuk dodol wijen, dodol coklat, dodol stroberi, dodol pandan, dan lain sebagainya.

4. Serabi

4. Serabi

Serabi, kue legendaris dari Bandung, terbuat dari tepung beras dan dimasak dengan cetakan kuali tanah liat kecil. Ada dua jenis serabi khas Sunda, yaitu serabi manis yang disiram kuah kinca, dan serabi asin yang diberi topping oncom atau telur.

Saat ini, serabi telah dimodifikasi dengan berbagai topping seperti daging ayam, kornet, bakso, mayones, meses, dan keju, menyesuaikan perkembangan zaman.

5. Tahu Gejrot

5. Tahu Gejrot

Tahu Gejrot merupakan kuliner khas Cirebon yang menggabungkan rasa manis, asam, gurih, dan pedas. Tahu yang digunakan dalam hidangan ini adalah tahu yang berstruktur kopong dan tipis.

Tahu tersebut kemudian dipotong-potong, dicampur dengan bawang merah yang diulek, cabai, dan garam. Langkah terakhir, hidangan disiram dengan kuah cuka yang terbuat dari campuran gula merah dan asam jawa.

Kesimpulan

Dengan memahami keunikan dan kelezatan setiap hidangan, Bunda dapat menciptakan menu prasmanan Sunda yang tak terlupakan sesuai jenis acara dan preferensi dari rekomendasi menu-menu di atas. Dengan pilihan menu di atas, Bunda dapat merayakan acara dengan cita rasa tradisional yang autentik tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam.

Damara

Berbagi Resep Masakan Untuk Para Bunda dari Resep Kue, Resep Sayuran, Resep Ayam, dan Masih Banyak Lagi Resep Masakan Menarik yang Patut Dimasak Dirumah

Tinggalkan komentar